This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday, December 25, 2012






CAMAR BULAN (Sambas, KALBAR) di Caplok Malaysia ????

Jakarta - Sengketa perbatasan wilayah di Camar Bulan dan di Tanjung Datu, Kalimantan Barat kembali menghangat. Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, membantah jika ‎wilayah tersebut telah dicaplok oleh Malaysia karena masih daerah status quo.

Menurutnya permasalahan tersebut akan dibahas dalam perundingan Indonesia- Malaysia akhir tahun ini.

"Sebetulnya deerah itu masih dalam satus quo. Yang sedang dirundingkan antara pihak Malaysia dan Indonesia. Jadi tidak benar daerah itu dicaplok oleh Malaysia," kata Purnomo saat menerima detikcom di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra III/8, Jakarta Selatan, Minggu (9/10/2011).

Menurut Purnomo, jika daerah itu masih status quo maka tidak boleh dilakukan kegiatan-kegiatan fisik yang dilakukan oleh salah satu negara.

"Kita menunggu perundingan itu yang akan dilangsungkan akhir tahun ini. Tapi perundingan itu bisa lama, bisa cepat. Karena ini menyangkut prinsip-prinsip yang dianut negara. Seperti pengalaman kita dengan perbatasan Vietnam pada waktu itu," ujar Purnomo.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pangkal masalah kasus ini muncul karena Indonesia dan Malaysia menggunakan alat bukti perbatasan yang berbeda. Jika Indonesia menggunakan Traktat London, maka Malaysia memggunakan batas alur sungai.

"Saya kira untuk wilayah NKRI kita mempunyai dasar daerah yang dulunya negara jajahan Hindia-Belanda yang kini jadi NKRI merupakan suatu konsep yang sah untuk diakui negara lain. Kita menggunakan Traktat London, sedangkan mereka menggunakan pengukuran batas yang menggunakan alur sungai yang digunakan dan diklaim batas tertentu. Tapi kita tolak karena kita menggunakan Traktat yang dibuat pada 1900 an," beber Purnomo.

Saat ini, pemerintah telah membentuk Badan Nasional Penanggulangan Perbatasan (BNPP) yang berfungsi sebagai pengawas dan pengelola wilayah perbatasan. Konsep ini tidak hanya mengedepankaan pertahanan dan keamanan semata untuk mencegah permasalahan perbatasan tapi juga sosial-ekonomi kemasyarakatan.

"Dimana masalah perbatasan tidak hanya masalah sektor pertahanan dan pengamanan tapi juga masalah ekonomi dan kesejahteraan. Seperti bagi anggota yang berjaga di pulau tidak berpenghuni mendapat kenaikan gaji 150 persen," tuntas Purnomo.

Seperti diberitakan, dari hasil kunjungan kerja, Komisi I DPR menemukan Malaysia telah mencaplok wilayah RI di Kalimantan Barat. Di Camar Bulan, tanah RI hilang 1.400 Ha dan di Tanjung Datu pantai RI hilang 80.000 meter persegi.

Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Linggawati Hakim mengatakan, wilayah perbatasan laut RI-Malaysia di Tanjung Datu, Kalimantan Barat, memang belum jelas. Di bagian Laut Cina Selatan itu, antara RI-Malaysia baru ada perjanjian Landas Kontinen 1969. Belum ada perjanjian Laut Wilayah dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Perundingan dengan Malaysia soal Laut Wilayah dan ZEE di Tanjung Datu baru akan dilaksanakan 16-18 Oktober mendatang.



Batu Mangkok Raksasa Ditemukan di Sambas Kalbar



Tim Ekspedisi Khatulistiwa menemukan batu mangkok raksasa di Sambas, Kalimantan Barat. Batu itu bentuknya seperti mangkok, bahtera atau kapal yang tingginya belasan meter. Batu itu diduga hasil pengendapan ribuan tahun lalu. Penemuan ini tepatnya berada di Pasir Pelae koordinat 49N 0348439-0227994, di sekitar Tanjung Datu, Desa Temajok, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Rabu (25/4/2012).
"Panjang kurang lebih 30 meter dan tinggi 15 meter," demikian disampaikan Perwira Penerangan Sub Koordinator Wilayah 1-Sambas Mayor Arh MN Komarudin dalam siaran pers yang diterima Rabu (25/4/2012).Batu itu ditemukan Tim Ekspedisi pada Selasa, 17 April lalu. Pada keesokan harinya, Tim Ekspedisi Sub Korwil yang dipimpin Lettu Inf Cosmos dan Sertu Setya beserta Tim Geologi dan Potensi Bencana dan mahasiswa UGM juga menemukan pohon-pohon yang hampir punah akibat penebangan liar pada akhir tahun 90-an. "Bekas potongan pohon masih tampak terlihat jelas berada di Bukit Tanjung Datu dengan diameter pohon rata-rata 75 cm, selain itu banyak juga pohon yang roboh akibat dari ekosistem yang ada di hutan sebagai contoh pohon-ponon yang dililit oleh Liana (tanaman rambat, red)," jelas Komarudin.
Warga Desa Temajok menyambut positif atas penemuan ini. Mereka berharap dengan penemuan ini, potensi pariwisata alam bisa menggerakkan denyut kehidupan desa ini. Tim Ekspedisi Khatulistiwa ini dilepas oleh KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo pada Minggu, 1 April 2012 lalu. Tim ini bertujuan melakukan penelitian di bidang geologi dan bencana, flora fauna, kehutanan, dan sosial budaya di Pulau Kalimantan. Tim ini terdiri dari 650 personel yang sudah dilatih di Pusdikpassus, Situ Lembang, Bandung Barat sejak 20 Maret 2012 lalu. Tim Ekspedisi ini dibagi dalam 3 tim besar, meliputi Tim Penjelajah, Tim Peneliti, dan Tim Komunikasi Sosial. Tim Peneliti dibagi lagi menjadi empat unit, yakni Unit Kehutanan, Unit Flora dan Fauna, Unit Geologi dan Potensi Bencana Alam, serta Unit Sosial Budaya.

Wednesday, February 29, 2012

TEKNIK PENCAHAYAAN DALAM FOTOGRAFI

Penyinaran dalam kegiatan fotografi sangat penting sekali perananannya. Cahaya atau lazimnya disebut sinar merupakan awal terjadinya proses suatu objek ( benda ) dapat terlihat oleh mata telanjang. Bagi orang-orang yang memiliki penglihatan normal atau sempurna, ketidaktajaman objek yaog dilihat mempakan persoalan yang ganjil, karena mereka tahu apa yang diartikannya, tetapi mereka tidak menyadari bagaimana proses tersebut terjadi. Dalam proses fotografi, ketidaktajaman memungkinkan bentuk baru dalam pengelihatan yang menarik untuk diamati dm diekplorasi. Ketidaktajaman bukanlah selalu merupakan kesalahan serta kelemahan, hal ini dibuktikan dengan adanya usaha dalam pemotretan selalu berusaha mencari solusi terbaik terhadap basil foto yang diambilnya.
Kekaburan sebenarnya merupakan salah satu bentuk dari ketidaktajaman
yang mengarah, dimana sasaran kekaburan menunjukkan proses yang yang sebenarnya berarti. Ketajaman dan ketidaktajaman dalam fotografi diartikan secara luas dan berpengaruh serta dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya oleh faktor pencahayaan. Pencahayaan memiliki karakteristik seperti kekuatan cahaya (intensitas), warna cahaya, durasi cahaya, serta proses pemantulannya. Proses awal terlihatnya suatu objek disebabkan karena cahaya yang terpancar oleh suatu sumber cahaya yang dipancarkan ke objek dan sekelilingnya, selanjutnya diterima dan diserap, kemudian dipantulkan lagi oleh objek dan diterima oleh mata sehingga objek menjadi akan tampak terlihat.
Banyak jenis sumber cahaya sebagai penerangan dalam keglatan fotografi, baik cahaya atau sinar alami seperti rnatahari ataupun cahaya buatan seperti lampu.
Ada 2 jenis sistem pancaran cahaya yaitu :
1) Pancaran cahaya langsung
Penggunaan cahaya langsung dalam fotografi berarti penggunaan cahaya untuk menerangi objek yang akan di foto, cahaya atau sinar di pancarkan langsung ke objek tersebut tanpa dipantulkan terlebih dahulu oleh media pantul ( pemantul ).
Pancaran cahaya langsung mudah dicapai apabila menggunakan sumber cahaya buatan, karena sumber cahaya buatan arah pancaran sinamya mudah diatur dalam pemakaian, misalnya penggunaan cahaya buatan dari lampu kilat ( blitz ).
2) Pancaran cahaya tidak langsung
Pancaran cahaya tidak langsung ( bouncing flash ) yaitu pemberian cahaya atau pencahayaan pada objek yang difoto secara tak langsung dengan pemantulan cahaya atau sinar sebelum jatuh mengenai objek, sehingga cahaya akan menjadi lebih lunak ( lembut ) yang mengakibatkan detail objek lebih jelas.
Fotografi dengan teknik cahaya sinar tidak langsung ( bounching flash ) lebih baik daripada yang menggunakan sinar langsung. Mengingat penggunaan sinar atau cahaya langsung yang mengenai objek akan mengakibatkan cahaya tidak semuanya terserap oleh objek sehingga cahaya yang dipantulkan ( detail objek ) hilang dan sebaliknya, teknik bouncing flash merupakan sebuah alternatif terbaik untuk pengembangan nilai estetika yang terkandung dalam media fotografi melalui ekplorasi teknik yang ada dalam fotografi karena didukung oleh sistem otomatis dengan sensor cahaya (light sensor/sleep unit) yang bisa menghidupkan sumber cahaya secara otomatis, pemotretan dengan teknik pantulan menjadi dipermudah (Spitzing, 1980 : 98).

Cari