Pakan Ternak Babi
Babi adalah ternak monogastric dan
bersifat prolific (banyak anak tiap kelahiran), pertumbuhannya
cepat dan dalam umur enam bulan sudah dapat dipasarkan. Selain itu
ternak babi efisien dalam mengkonversi berbagai sisa pertanian dan restoran
menjadi daging oleh sebab itu memerlukan pakan yang mempunyai protein, energi,
mineral dan vitamin yang tinggi (Ensminger, 1991). Contoh bahan
pakan yang biasa dipakai di Papua dan NTT : daun dan ubi jalar/kayu, daun2
legum, batang dan buah pisang, cacing tanah, katak/kodok, daun dan
buah labu, buah merah, batang talas dan pepaya dimasak dulu, jambu biji,
tebu,kangkung, batu kapur, abu tungku, tulang hewan/ikan.
Konsumsi Ransum
Ransum adalah makanan yang disediakan bagi ternak untuk
24 jam (Anggorodi, 1994). Suatu ransum seimbang menyediakan semua zat
makanan yang dibutuhkan untuk memberi makan ternak selama 24 jam.
Tabel 1a
. Konsumsi Ransum dan Air Minum Babi Menurut Umur / Periode
Umur
Fase
Produksi
|
Macam
Ransum
|
Konsumsi
(kg/hari/ekor)
|
Air minum
(l/ekor/hari)
|
1-4 mg
4-8 mg
8-12 mg
12-16 mg
16-20 mg
20 – di jual
Induk / Bibit
Dara (6 bln)
Jantan (6 bln)
Induk Kering
Bunting
Induk Laktasi
Jantan aktif
|
Susu Pengganti
Pre Starter
Starter
Grower
Grower
Finisher
Grower
Grower
Bibit
Bibit
Bibit
Bibit
|
0.02-0.05
0.5-0.75
1.00-1.25
1.5-2.00
2.25-2.75
2.75-3.5
1.5-2.00
1.5-2.00
2.50-3.50
2.00-2.50
3.00-4.50
2.00-2.50
|
0.25-0.5
0.75-2.0
2.0-3.5
3.5-4.0
4.0-5.0
5.0-7.0
6.0-8.0
6.0-8.0
7.0-9.0
7.0-9.0
15.0-20.0
7.0-9.0
|
Ket :
Konsumsi Tergantung pada : Bentukpakan, Jenis Pakan, Kandungan Ransum,
Kepadatan kandang, Suhu Lingkungan, Stress dan Manajemen.
Konsumsi ransum sangat dipengaruhi oleh berat badan
dan umur ternak. Hafez dan Dyer (1969) menyatakan bahwa konsumsi ransum
akan semakin meningkat dengan meningkatnya berat badan ternak. Jumlah
ransum yang dikonsumsi juga akan bertambah dengan bertambahnya umur ternak.
Temperatur juga dapat mempengaruhi jumlah
konsumsi ransum harian. Pada temperatur yang tinggi ternak akan
mengurangi konsumsi ransum (Devendra dan Fuller,1979). Tingginya
kandungan serat kasar dalam ransum akan mempengaruhi daya cerna dan konsumsi
ransum sekaligus mempengaruhi efisiensi penggunaan makanan (Tillman et al.,
1984).
Efisiensi Penggunaan Makanan
Efisiensi penggunaan makanan merupakan pertambahan
berat badan yang dihasilkan setiap satuan ransum yang dikonsumsi.
Efisiensi penggunaan makanan tergantung pada (1) kebutuhan ternak akan energi
dan protein untuk pertumbuhan, hidup pokok atau fungsi lain, (2) kemampuan
ternak mencerna makanan, (3) jumlah makanan yang hilang melalui proses
metabolisme dan (4) tipe makanan yang dikonsumsi (Campbell dan Lasley, 1985).
Devendra dan Fuller (1979) juga menyatakan bahwa
faktor yang mempengaruhi efisiensi penggunaan makanan adalah nutrisi,
lingkungan, kesehatan ternak dan keseimbangan ransum yang diberikan.
Bogart (1977) menyatakan bahwa efisiensi penggunaan
makanan dapat digunakan sebagai parameter untuk seleksi terhadap ternak yang
mempunyai pertambahan berat badan yang baik.
Beberapa factor yang harus dipertimbangkan dalam
menyusun ransum babi adalah ketersediaannya dilapangan dalam arti mudah
untuk memperolehnya, Kandungan zat-zat makanan mencukupi bagi kebutuhan ternak
babi, ekonomis dan efisien dalam mencerna bahan-bahan makanan yang diberikan.
Kebutuhan zat makanan babi lepas sapih tergantung pada umur dan bobot badan
seperti Tabel 1b (NRC.1998) .
Kandungan protein (asam-asam amino) ransum yang
optimal pada ransum babi harus pula memperhatikan kandungan energinya, hal ini
disebabkan karena sejumlah energi tertentu dibutuhkan per tiap gram protein
dengan demikian protein dapat digunakan efisien untuk pertumbuhan, kebutuhan
lisin ternak babi yang sedang tumbuh dengan berat badan 35 – 60 kg adalah 0,61%
(Sihombing, 1997). Huges dan Varley, (1980) menyatakan selain kebutuhan asam
amino perlu juga diperhitungkan keseimbangan protein dan energi untuk
menjaga pertumbuhan babi yang optimal.
Bila kita lihat dalam tabel 1. terlihat bahwa
kebutuhan protein kasasr bagi babi grower dan pengakhiran adalah 18
sampai dengan 13.5 % dengan energi yang dapat dicerna rata-rata 3400
Kkall. Karena ternak Babi merupakan ternak monogastrik maka yang harus
diperhatikan adalah serat kasar yang rendah (maksimum 5%) terutama pada fase
pertumbuhan kecuali pada induk bisa sampai 10% maksimumnya.
Tabel 1b.
Kebutuhan zat-zat makanan babi fase grower – finisher. (NRC 1988)
Zat-zat
makanan
|
Satuan
|
20-30 kg Bobot
badan
|
35-60 kg Bobot
badan
|
60-100 kg Bobot
badan
|
Energi dpt dicerna
Protein kasar
Asam Amino Esl :
Arginin
Fenilalanin
Histidin
Isoleusin
Leusin
Lisin
Metionin
Treonin
Triptophan
Valin
Mineral
Besi
Fosfor
Yodium
Kalium
Kalsium
Khlorin
Magnesium
Mangan
Natrium
Selenium
Tembaga
Zink
Vitamin
Vitamin A
Vitamin D
Vitamin E
Vitamin K
|
Kkal/kg
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
mg
%
%
%
%
%
%
mg
%
mg
mg
mg
IU
IU
IU
Mg
|
3.380
16
0.2
0.7
0.18
0.5
0.6
0.7
0.45
0.45
0.12
0.50
60.00
0.5
0.14
0.23
0.6
0.13
0.04
2.0
0.1
0.15
4.0
60.0
1.300
200
11
2
|
3.390
14.0
0.18
0.61
0.16
0.44
0.52
0.61
0.40
0.39
0.11
0.44
50
0.45
0.14
0.20
0.55
0.13
0.04
2.00
0.1
0.15
3.0
60
1.300
150
11.0
2.0
|
3.395
13.0
0.16
0.57
0.15
0.41
0.48
0.57
0.30
0.37
0.10
0.41
40
0.4
0.14
0.17
0.5
0.13
0.04
2.0
0.10
0.10
3.0
50.0
1.300
125
11.0
2.0
|
Metode Penyusunan Ransum Babi
1.
Mula-mula kita mengetahui kandungan zat-zat makanan
bahan-bahan penyusun ransum dalam keadaan kering (Tabel 2) anda dapat
memperolehnya dari tabel NRC atau Tabel Baham Makanan Aggorodi.
Bula tidak ada bahan tersebut dianalisis dahulu di laboratorium kandungannya.
2.
Kemudian buat ransum jumlahnya total 100 dari
masing-masing bahan kemudian kalikan dengan kandungannya sehingga diperoleh
tabel 3. Contoh jagung jumlah dalam ransum 10% dikali kandungannya 10,5
maka jagung memberikan 1,05 PK (Protein Kasar), dan seterusnya kemudian
jumlahkan protein total semua bahan adalah 14%, begitu juga untuk yang lain.
Perhitungan ini dicoba terus sampai sesuai dengan kebutuhan seperti tabel 1b.
Tabel 2. Kandungan beberapa bahan pakan berasal dari limbah
pertanian
No
|
Bahan Makanan
|
PK
|
DE
|
Abu
|
Kalsium
|
Phospor
|
SK
|
Harga/kg
|
|
1
|
Jagung
|
10.5
|
3250
|
2.15
|
0.234
|
0.414
|
2.5
|
1100
|
|
2
|
Daun Ubi Jalar
|
27
|
500
|
16.1
|
1.37
|
0.46
|
16.2
|
100
|
|
3
|
Dedak Padi
|
12
|
2980
|
16.9
|
0.03
|
0.12
|
9
|
700
|
|
4
|
Ubi Jalar
|
3.2
|
3480
|
2.65
|
0.28
|
0.23
|
3.45
|
400
|
|
5
|
Daun singkong
|
24
|
500
|
12
|
1.54
|
0.457
|
22
|
100
|
|
6
|
Tepung tulang
|
0
|
0
|
0
|
29.58
|
11.64
|
0
|
1000
|
|
7
|
Minyak
|
8000
|
|||||||
8
|
Singkong
|
3.3
|
3400
|
3.3
|
0.26
|
0.16
|
4.15
|
400
|
Tabel 3. Hasil
Perhitungan beberapa bahan pakan berasal dari Limbah Pertanian untuk Pakan Babi
Bahan Makanan
|
Jumlah
|
PK
|
DE
|
Abu
|
Kalsium
|
Phospor
|
SK
|
Harga/kg
|
|
1
|
Jagung
|
10
|
1.05
|
325
|
0.215
|
0.0234
|
0.041
|
0.25
|
11000
|
2
|
Daun Ubi Jalar
|
30
|
8.1
|
150
|
4.83
|
0.411
|
0.138
|
4.86
|
3000
|
3
|
Dedak Padi
|
30
|
3.6
|
894
|
5.07
|
0.009
|
0.036
|
2.7
|
21000
|
4
|
Ubi Jalar
|
22
|
0.7
|
765.6
|
0.583
|
0.0616
|
0.051
|
0.76
|
8800
|
5
|
Daun Singkong
|
2
|
0.48
|
10
|
0.24
|
0.0308
|
0.009
|
0.44
|
200
|
6
|
Tepung Tulang
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0.5916
|
0.233
|
0
|
2000
|
7
|
Minyak
|
2
|
0
|
160
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
9
|
Ubi Kayu
|
2
|
0.07
|
68
|
0.066
|
0.0052
|
0.003
|
0.08
|
800
|
Total
|
100
|
14
|
2373
|
11.004
|
1.1326
|
0.47
|
9.09
|
468
|
Contoh 2. Perhitungan ransum lain dengan menggunakan
jagung, pollard, tepung ikan, bungkil kacang kedelai, tepung tulang,
dedak padi dan minyak nabati. Komposisi zat makanan dan susunan ransum yang
digunakan masing-masing diperlihatkan dibawah ini :
Komposisi
Zat Makanan dan Harga*) dari Bahan Makanan yang Digunakan
Bahan
Makanan
|
PK
(%)
|
EM
(kkal/kg)
|
Lisin (%)
|
Ca (%)
|
P (%)
|
SK (%)
|
Harga
per kg (Rp)
|
Jagung
Pollard
Dedak Padi
Tepung Ikan
B.K.Kedelai
Tepung Tulang
Minyak Nabati
|
10,5
15,1
12,0
52,9
47,0
–
-
|
3250
2320
2980
2860
2550
–
8000
|
0,28
0,64
0,62
3,72
2,95
–
-
|
0,02
0,15
0,03
3,90
0,24
29,58
-
|
0,30
0,72
0,12
2,85
0,81
11,64
-
|
2,5
7,5
9,0
0,0
5,0
–
-
|
1600
1100
750
1200
2500
2500
3900
|
Keterangan :
PK = Protein Kasar, EM = Energi
Metabolis, Ca = Kalsium, P = Posfor, SK = Serat Kasar,
*) harga pada bulan Nopember 2001.
Susunan
Ransum hasil perhitungan :
Bahan dan
Zat Makanan
|
R
a n s u m P e r
l a k u a n
|
|||||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
||||||
a
|
b
|
a
|
b
|
a
|
b
|
a
|
b
|
a
|
b
|
|
Jagung
Pollard
Dedak Padi
Tepung Ikan
B.K.Kedelai
TepungTulang
Minyak Nabati
Kandungan:
Protein Kasar (%)
EM (kkal/kg)
Lisin (%)
Kalsium (%)
Posfor (%)
Serat Kasar (%)
Harga /kg (Rp)
|
80
0
0
10
4
1
5
15,57
3388
0,71
0,71
0,43
2,20
1810
|
80
0
8
5
5
1
2
13,89
3243
0,58
0,52
0,30
2,92
1643
|
60
20
0
10
4
1
5
16,49
3202
0,79
0,74
0,588
3,20
1660
|
60
20
8
5
5
1
2
14,81
3057
0,65
0,55
0,44
3,92
1543
|
40
40
0
10
4
1
5
17,41
3016
0,86
0,76
0,72
4,20
1560
|
40
40
8
5
5
1
2
15,73
2871
0,72
0,57
0,59
4,92
1443
|
20
60
0
10
4
1
5
18,33
2830
0,93
0,79
0,86
5,20
1460
|
20
60
8
5
5
1
2
16,65
2685
0,79
0,60
0,73
5,92
1343
|
0
80
0
10
4
1
5
19,25
2644
1,00
0,81
1,00
6,20
1360
|
0
80
8
5
5
1
2
17,56
2499
0,86
0,628
0,88
6,92
1243
|
0 comments:
Post a Comment